Pernahkan Anda melihat aksi sensasional dari influencer yang kemudian viral dimana-dimana? Misalnya seperti konten prank, pengakuan mengejutkan, hingga drama-drama kehidupan lainnya. Aksi ini bisa dibilang sebagai gimmick di social media.
Trik gimmick memang sering kali dianggap mudah untuk menarik perhatian audiens dengan cepat. Akan tetapi, ekosistem media sosial saat ini sudah jauh berbeda. Publik semakin jeli, kritis, dan tidak mudah dibodohi begitu saja. Mereka bisa mencium konten yang terkesan ‘pura-pura’, bahkan tidak segan-segan untuk membongkar kebenaran dibaliknya.
Lantas, akankah konten gimmick justru bisa berpotensi menjadi bumerang untuk reputasi? Mari kita kupas pembahasan gimmick melalui penjelasan berikut ini.
Apa itu Gimmick?
Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, gimik bisa diartikan sebagai sebuah tindakan yang sifatnya tipu daya oleh aktor demi mengecoh lawan mainnya. Selain itu, gimmick juga merujuk pada sesuatu yang dianggap sebagai sebuah trik yang digunakan untuk menarik perhatian orang lain.
Dalam konteks konten social media, gimik biasanya dikemas sedemikian rupa untuk menghibur audiens dengan cara tertentu. Tujuannya adalah konten yang dibuat menjadi disukai, disimpan, bahkan disebarkan untuk menciptakan efek viral. Lantas, apa saja bentuk-bentuk gimik di media sosial?
Contoh Konten Gimmick di Social Media
Mungkin sebenarnya Anda sering menemukan konten gimik di media sosial. Beberapa contoh diantaranya seperti konten giveaway besar-besar atau dadakan, challenge viral, prank ekstrem, ataupun penggunaan filter lucu yang digemari banyak orang.
Tidak jarang, strategi konten gimik digunakan oleh beberapa brand dalam agenda campaign mereka. Contohnya adalah brand Coca-Cola dalam campaign Share a Coke. Coca-Cola mengganti logo ikonik label pada botolnya dengan nama-nama orang familiar.
Hal ini menuai banyak perhatian dari masyarakat bahkan viral di media sosial. Berkat campaign gimik ini, pembelian produk Coca-Cola semakin meningkat.
Jadi, apakah menggunakan gimik mampu meningkatkan efektivitas pemasaran?
Manfaat Gimmick dalam Social Media Marketing

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari melihat perspektif positif dari penggunaan gimik dalam pemasaran media sosial. Berikut adalah deretan manfaat yang bisa Anda dapatkan diantaranya yaitu:
a. Meningkatkan Engagement
Konten gimmick memang bukanlah konten biasa. Anda akan menemukan nuansa yang berbeda pada konten gimik seperti adanya humor, aksi sensitif, perilaku aneh, dan lain sebagainya. Inilah yang membuat konten gimik mudah menarik perhatian audiens.
Ketika konten diminati oleh banyak orang, maka engagement campaign Anda semakin naik. Tidak heran jika strategi gimik bisa mendulang engagement konten secara organik tanpa harus mengandalkan iklan berbayar.
b. Menarik Audiens Baru dan Menciptakan Efek Viral
Salah satu kekuatan dari strategi gimik adalah kemampuannya dalam menjangkau audiens secara luas bahkan yang belum mengenal akun Anda. Karena keunikannya, konten ini menyebar dari akun satu ke akun yang lain.
Saat audiens merasa terpancing dengan konten gimmick, mereka cenderung memberikan reaksi seperti berkomentar, menyukai, atau bahkan membagikan ke audiens lainnya. Inilah yang dapat menciptakan efek viral konten di media sosial.
c. Memberikan Kesan Unik dan Mencuri Perhatian dalam Waktu Singkat
Di era digital, terdapat ribuan konten setiap harinya. Anda harus bersaing di antara ribuan konten tersebut. It’s fair to say, perhatian audiens cukup berharga di media sosial bagaikan emas permata.
Dengan memakai trik gimik, Anda bisa merebut perhatian audiens dalam sekejap saja. Melalui desain visual menarik, alur cerita tidak terduga, atau pesan-pesan yang mengundang, konten gimik akan mudah membuat audiens berhenti sejenak dari aktivitas scrolling mereka.
Risiko Gimmick yang Gagal
Gimik memang mudah untuk mendongkrak engagement media sosial, tetapi jika Anda tidak hati-hati dalam menggunakannya, risiko kegagalan menjadi tidak terelakkan.

a. Kehilangan Kredibilitas dan Kepercayaan Audiens
Selain perhatian audiens, kepercayaan mereka adalah aset berharga di dunia serba digital ini. Gimik yang sensitif, menyinggung, dan menipu tentu dapat merusak citra atau reputasi brand Anda.
Audiens sekarang ini semakin kritis untuk mendeteksi konten yang hanya dibuat demi sensasi saja. Saat kredibilitas brand Anda rusak, tidak akan mudah untuk mendapatkannya kembali.
b. Potensi Boikot
Bercermin dari kasus viral influencer yang menyinggung oknum atau pihak tertentu melalui kontennya, tidak sedikit warganet yang memberikan kecaman. Gimik yang ofensif, menyinggung pihak tertentu, atau melanggar nilai-nilai tertentu bisa memicu aksi boikot dari publik.
Dalam kasus yang lebih ekstrem, brand atau publik figur bisa kehilangan rekan kerja, sponsor, pelanggan atau pengikut loyal, dan lain sebagainya.
Jadi, akankah konten gimmick ampuh untuk viral marketing atau justru ancaman reputasi? Jawaban ini akan sangat bergantung pada bagaimana Anda membuat konten di social media. Anda harus cermat menganalisa tipe atau karakteristik audiens, memilih gimik, dan menentukan timing yang tepat.
Meski semua itu pekerjaan yang tidak mudah, tetapi bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya. Anda bisa meminta pendampingan dari EON Creative Digital melalui social media management service untuk meramu strategi gimik yang sesuai dan tidak berlebihan. Jangan takut, segeralah berkonsultasi dan dapatkan strategi menarik secepatnya.