Saat ini, storytelling menjadi salah satu teknik popular dan efektif dalam social media marketing. Di era masifnya konten digital, memikat perhatian dan hati audiens bukanlah perkara yang mudah.
Setiap hari, audiens disuguhkan ribuan konten, dan tantangannya adalah bagaimana membuat konten Anda tidak sekadar terlihat, tetapi juga berkesan di antara ribuan lainnya. Beberapa praktisi menawarkan teknik storytelling sebagai solusi ampuh untuk menarik perhatian audiens.
Apa itu Teknik Storytelling di Social Media?

Di dunia social media marketing, storytelling adalah sebuah seni untuk bercerita mengenai pesan, nilai, atau informasi terkait brand, produk, maupun layanan kepada audiens melalui konten. Teknik bercerita ini tidak hanya berfokus pada penyampaian informasi, tetapi juga berupaya untuk membangun hubungan emosional dengan audiens.
Lantas, apa tujuannya? Hubungan emosional yang kuat dapat memperkokoh identitas brand dan secara signifikan mempengaruhi keputusan pembelian audiens.
Mengapa Storytelling Efektif dalam Social Media Marketing?
-1743243523.jpg)
Pada dasarnya, storytelling bukan lagi sebagai alat pemasaran semata, tetapi juga menjadi cara efektif untuk memperlihatkan keunggulan atau keunikan produk di tengah ketatnya persaingan bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa teknik bercerita menjadi solusi efektif dalam pemasaran media sosial.
1. Mudah Memikat Audiens
Perhatian audiens di media sosial saat ini bisa dikatakan sangat mahal harganya. Storytelling akan membantu Anda dalam menyajikan konten dalam bentuk kisah yang menarik dan mudah dipahami.
Pada dasarnya, manusia gemar untuk membaca, mendengarkan, dan melihat kisah manusia lainnya. Maka dari itu, kisah atau cerita yang unik akan berpeluang lebih besar untuk mendapatkan perhatian audiens, bahkan mendorong mereka untuk mengenal brand Anda lebih dalam.
2. Memperkuat Identitas Brand
Brand identity bukan hanya tentang logo atau warna, tetapi juga bagaimana brand bercerita atau berkomunikasi dengan audiens. Melalui teknik storytelling, Anda dapat menyampaikan visi, misi, dan nilai dari brand secara lebih bermakna.
Cerita atau kisah brand yang kuat tentu akan menciptakan kesan emosional lebih sehingga mudah dikenal dan diingat oleh audiens.
3. Mempersuasi Tindakan
Cerita memiliki kekuatan memantik respons dan membangkitkan emosi manusia. Ketika sebuah brand berhasil menyampaikan pesan melalui cerita yang autentik dan relevan, audiens cenderung merasa lebih terhubung dan terdorong untuk bertindak.
Elemen-Elemen Penting dalam Storytelling
Untuk menerapkan teknik bercerita di social media, Anda perlu memastikan elemen-elemen berikut termanifestasi dalam konten. Lantas, apa saja elemen penting dari storytelling?
1. Pesan yang Jelas
Elemen utama dari storytelling adalah pesan yang jelas. Anda harus memastikan bahwa kisah atau cerita yang disampaikan tetap memiliki nilai atau makna yang mudah dipahami oleh audiens. Jangan sampai Anda asyik bercerita namun mengaburkan esensi dari tujuan marketing Anda.
2. Emosi dan Perasaan
Dimensi unik dari manusia adalah emosi dan perasaannya. Maka dari itu, cerita harus dibalut dengan sentuhan emosional seperti perasaan sedih, bahagia, terharu, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk membuat audiens lebih terkesan dengan konten yang Anda sampaikan.
3. Relevansi Cerita
Cerita yang bagus adalah kisah yang mampu merepresentasikan kehidupan manusia. Anda sebagai pemilik brand harus mampu menyusun cerita yang sesuai dengan kondisi atau kebutuhan audiens Anda.
4. Keaslian
Setiap cerita tentu harus disampaikan dengan jujur dan genuine. Brand perlu menampilkan sisi humanisnya, bukan sekadar aspek komersial. Melalui kisah nyata, Anda dapat membangun kepercayaan dan keterhubungan dengan audiens.
Contoh Penerapan Storytelling di Social Media
Apakah Anda masih bertanya-tanya tentang penerapan teknik bercerita di media sosial? Bayangkan Anda adalah pemilik sebuah brand fashion. Alih-alih hanya menampilkan produk jadi, Anda bisa membagikan kisah di balik proses pembuatannya.
Teknik ini dikenal sebagai behind the scenes moment, di mana Anda menunjukkan perjalanan dan kerja keras yang melahirkan ide unik di balik brand Anda. Misalnya, jika Anda memiliki brand celana jeans, Anda bisa menceritakan bagaimana inspirasinya berasal dari pengalaman pribadi semasa sekolah.
Konten semacam ini tidak hanya memberikan sentuhan personal, tetapi juga membuat brand terasa lebih autentik dan dekat dengan audiens.
Itulah penjelasan mengenai teknik storytelling dalam social media marketing mulai dari pengertian, elemen-elemennya, hingga contoh penerapannya. Menyampaikan brand melalui cerita tidak hanya akan menarik perhatian audiens, tetapi juga membuat produk bisnis Anda terlihat berbeda dengan kompetitor Anda.