7 Tren Digital Marketing 2025: Ada AI Hingga Social Commerce

Sebagai pebisnis atau pemasar, Anda menyadari betul bahwa perubahan tren digital marketing adalah satu-satunya kepastian di dunia bisnis yang penuh dengan ketidakpastian. 

Kemajuan teknologi telah membantu para pebisnis untuk berkomunikasi dengan para pelanggan dengan lebih mudah dari sebelumnya. Meski demikian, hal ini juga berarti bahwa tugas Anda menjadi lebih banyak untuk terus beradaptasi dengan kemajuan yang ada. 

Jika Anda tidak mampu berinovasi dengan kecanggihan teknologi, bisnis Anda bisa saja ketinggalan dengan kompetitor. Maka dari itu, simak beberapa tren pemasaran digital yang akan mendominasi di tahun 2025. Penasaran apa saja kira-kira yang akan menjadi fokus para pemasar? 

7 Tren Digital Marketing 2025 yang Wajib Anda Tahu!

Tren digital marketing 2025

Dengan memahami tren dengan baik, bisnis Anda tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang menjadi lebih pesat. Untuk merumuskan strategi digital marketing yang ciamik dan strategis, Anda perlu memahami beberapa tren berikut: 

1. Personalisasi Konten Berbasis AI dan Data

Di tahun 2025, aktivitas pemasaran tentu akan melekat dengan keberadaan AI (Artificial Intelligence). Kecerdasan buatan ini mendorong personalisasi konten pemasaran dengan analisis data yang lebih komprehensif. 

Saat ini, audiens menginginkan konten yang memberikan mereka pengalaman sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Melalui algoritma machine learning, AI akan mudah menganalisis data secara otomatis dengan jumlah besar untuk melakukan prediksi perilaku audiens. 

Di sisi lain, AI juga akan menawarkan kecanggihan dalam mengoptimalkan anggaran iklan hingga menyusun rencana pemasaran dengan lebih praktis.

2. User Generated Content

User Generated Content (UGC) masih menjadi salah satu tren digital marketing di tahun ini. UGC dapat berupa ulasan, testimoni, ataupun komentar media sosial yang dibagikan oleh pengguna secara sukarela. 

Di era disrupsi informasi, audiens menjadi lebih sensitif terhadap konten iklan. Maka dari itu, audiens saat ini lebih menghargai konten yang dihasilkan oleh sesama pengguna lain sebab dianggap lebih autentik dan dipercaya daripada iklan berbayar. 

Dengan kata lain, UGC dapat Anda gunakan sebagai strategi untuk meningkatkan kredibilitas bisnis sekaligus menjangkau pasar lebih luas secara organik. 

3. SEO dan Voice Search

Selain menggunakan strategi UGC di media sosial, Anda juga perlu mengoptimalkan strategi SEO (Search Engine Optimization) pada situs atau web bisnis. 

SEO masih menjadi primadona strategi digital marketing di tahun 2025. Eksistensi website bagi sebuah bisnis ibarat pondasi rumah yang menjadi penyokong strategi pemasaran lainnya. 

Oleh sebab itu, SEO memegang peranan krusial untuk meningkatkan visibilitas online di halaman pencarian teratas. Meski demikian, saat ini tren SEO tidak melulu tentang penggunaan kata kunci yang tepat, tetapi juga optimasi pencarian berbasis suara atau disebut dengan voice search

Seiring dengan perkembangan penggunaan Siri, Alexa, dan Google Assistant, voice search optimization menjadi strategi penting dalam SEO. 

4. Pergeseran Micro Influencers Marketing

Tren digital marketing selanjutnya adalah munculnya pergeseran penggunaan micro influencersMicro influencers dianggap memiliki pengikut yang lebih autentik sehingga berpeluang mendapatkan keterlibatan pengguna lebih tinggi. 

Dengan range pengikut dari 10.000 hingga 100.000, micro influencers biasanya mampu menjalin hubungan lebih dekat dengan audiens mereka. Hal ini membuat mereka dinilai menjadi sumber informasi ataupun rekomendasi yang kredibel bagi audiens. 

Dengan demikian, bekerja sama dengan micro influencer bisa menjadi salah satu strategi yang mumpuni di tahun 2025 untuk membangun brand reputation

strategi digital marketing

5. Memanfaatkan Strategi Omni-Channel

Salah satu yang harus menjadi perhatian dari pemasar adalah pemanfaatan strategi omni-channel. Saat ini, audiens atau pelanggan membutuhkan interaksi yang konsisten dari platform media sosial, e-commerce, website, hingga toko offline Anda. 

Artinya, Anda perlu mengintegrasikan berbagai chanel pemasaran untuk menjangkau lebih banyak audiens sekaligus menawarkan pengalaman belanja yang lebih menarik. 

Selain itu, penting untuk menciptakan ekosistem yang saling terhubung, di mana data pelanggan dari berbagai channel dapat dianalisis untuk memetakan perilaku dan preferensi mereka. Dengan pemahaman ni, Anda bisa mengoptimalkan strategi pemasaran dengan menyusun tawaran yang lebih relevan. 

6. Video Marketing dan Live Streaming

Apakah Anda sering menemukan konten video ataupun siaran langsung dari media sosial akhir-akhir ini? Memang benar adanya bahwa konten berbasis audio visual saat ini cukup diminati audiens. 

Tidak heran jika beberapa platform media sosial seperti TikTok, Reels Instagram, dan Youtube Shorts menjadi incaran untuk menjangkau banyak audiens. Konten-konten yang dikemas dengan kreatif, menghibur, dan informatif menjadi faktor penting untuk menarik perhatian audiens. 

Selain itu, live streaming juga menjadi salah satu tren terkini untuk memberikan pengalaman interaksi yang lebih personal dan autentik. 

7. Social Commerce

Seiring dengan munculnya tren live streaming, keberadaan social commerce menjadi tidak terelakkan seperti fitur pada Instagram Shopping dan TikTok Shop. Fitur ini menawarkan pengalaman pembelian menjadi lebih berbeda dari biasanya. 

Di era di mana konsumen menginginkan interaksi yang lebih, social commerce membawa proses belanja ke level yang lebih interaktif. 

Pelanggan dapat berbelanja sambil menonton konten live streaming yang memungkinkan mereka melihat produk secara langsung sekaligus mendapatkan informasi tambahan dari host. Hal ini menciptakan rasa keterlibatan yang lebih tinggi dan membuat pelanggan merasa lebih terhubung dengan brand

Demikian 7 penjelasan tren digital marketing yang perlu Anda perhatikan agar bisnis tetap bersaing di tahun 2025. Jadi, tren manakah yang sudah Anda terapkan?

Explide
Drag