Memiliki web bisnis yang optimal dan fungsional tentu idaman semua pebisnis, bukan? Apakah Anda salah satunya? Dibalik situs bisnis memukau, ada tahapan atau proses website development yang rumit dan panjang.
Tidak sedikit orang beranggapan bahwa kegiatan tersebut hanya meliputi proses programming dan coding. Maka dari itu, Anda perlu memahami bagaimana proses kerja pengembangan website sebelum benar-benar memilikinya untuk kebutuhan bisnis. Lantas, bagaimana sebenarnya tahapan kerja web development?
Pengertian Website Development

Sebelum itu, Anda perlu mengetahui apa itu pengembangan web atau situs. Secara arti yang lebih luas, website development adalah semua kegiatan yang dilakukan untuk merancang, mengelola, dan memelihara situs web.
Kegiatan tersebut mencangkup beberapa aspek seperti desain situs, pengembangan konten web, scripting pada sisi klien dan server, serta konfigurasi keamanan jaringan. Tujuan utama web development adalah memastikan bahwa situs bekerja secara optimal serta memberikan pengalaman yang baik kepada pengguna termasuk kecepatan akses situs.
Melihat prosesnya yang kompleks, tentu Anda tidak perlu khawatir untuk memikirkan semuanya sendiri. Umumnya, pengerjaan web development dilakukan oleh tim besar yang terdiri dari berbagai expert seperti web developer, UI/UX designer, tester, data analyst, dan lain sebagainya.
Lantas, bagaimana proses tahapan kerja dari pengembangan web itu sendiri?
Tahapan Kerja Website Development
Setidaknya terdapat 7 rangkaian tahapan yang perlu Anda pahami untuk membangun sebuah website bisnis.
1. Riset Kebutuhan Bisnis
Langkah pertama yang krusial dan sering kali terlewatkan adalah melakukan riset terhadap kebutuhan bisnis. Ini yang akan menjadi pondasi dasar mengapa website Anda harus ada di antara ribuan situs lainnya.
Di tahap ini, Anda dan tim pengembang perlu mengidentifikasi tujuan utama dari web, siapa saja yang akan menjadi target audiens, hingga fitur dan fungsionalitas yang dibutuhkan. Riset ini juga mencakup analisis kompetitor untuk memahami tren pasar dan menentukan keunggulan kompetitif yang bisa diterapkan pada website Anda.
2. Membuat Perencanaan
Setelah memperoleh data dan informasi mengenai kebutuhan bisnis, tahapan selanjutnya adalah melakukan perencanaan strategis. Tim development harus menyusun strategi sedemikian rupa untuk mencapai tujuan web bisnis.
Rencana yang ideal adalah rencana yang didasarkan pada analisis hasil riset dan identifikasi kebutuhan bisnis. Maka dari itu, selama proses berlangsung, komunikasi antar anggota tim menjadi penting agar memastikan setiap elemen proyek sesuai dengan tujuan yang ditentukan.
Perencanaan pada umumnya mencangkup pemilihan metode dan teknologi software development, penyusunan alur kerja proyek, perkiraan waktu pengerjaan, serta identifikasi sumber daya yang dibutuhkan.
Di sisi lain, perencanaan pengembangan situs juga membutuhkan sitemap yang berisi rincian halaman atau konten prioritas dari sebuah web.
3. Proses Desain
Tahapan website development berikutnya adalah proses desain. Tim development umumnya akan membuat satu atau lebih prototipe website. Prototipe ini merupakan gambaran kasar dari tampilan maupun struktur halaman website.
Di tahap desain, anggota tim juga berfokus pada desain layout web yang berperan penting dalam membangun user experience. Proses layouting mencangkup mengatur informasi apa saja yang akan disampaikan, tata letak visual konten, pemilihan warna, visualisasi identitas bisnis, dan lain sebagainya.
4. Membuat Konten
Pembuatan konten web pada dasarnya bisa Anda dan tim lakukan beriringan dengan proses kerja lainnya. Meski demikian, akan menjadi jauh lebih mudah untuk dilakukan jika Anda memiliki perencanaan konten yang matang.
Perusahaan perlu menyampaikan inti pesan dari bisnis melalui konten-konten web sekaligus ajakan atau call to action yang jelas. Hal ini bertujuan agar tujuan pembangunan situs bisnis Anda tercapai dengan maksimal.
5. Implementasi atau Coding
Tiba saatnya Anda dan tim memasuki tahapan eksekusi dari pengembangan web yaitu coding. Biasanya, para developer mulai menerapkan berbagai bahasa bahasa pemrograman seperti HTML, CSS, JavaScript, PHP, atau framework tertentu sesuai kebutuhan.
Selain itu, desain grafis yang sudah dibuat sebelumnya diimplementasikan untuk membuat tampil dan struktur website. Tidak ketinggalan, aspek-aspek seperti pemasangan plugin dan SEO juga turut menjadi sorotan. Hal ini meliputi optimasi kata kunci, tag, deskripsi, dan judul agar web relevan dengan target audiens serta mudah ditemukan di mesin pencarian.

6. Testing dan Review
Testing menjadi tahapan pengembangan website yang cukup krusial untuk memastikan tidak ada tautan yang error sehingga berpengaruh pada kualitas pengalaman pengguna.
Tim pengembang akan melakukan testing dan review terhadap aspek fungsionalitas, performa, kemudahan pengguna, serta kompatibilitas web. Bahkan, setiap script akan diuji untuk memastikan bahwa situs bisnis Anda dapat dimuat dan ditampilkan secara optimal di berbagai perangkat.
7. Maintenance
Tahapan kerja terakhir adalah pemeliharaan. Tugas tim pengembang tentu tidak berhenti pada pembuatan sebuah situs yang memukau. Akan tetapi, tim juga perlu melakukan pemeliharaan dan pembaharuan rutin agar performa web tetap terjaga serta terhindar dari masalah.
Jadi, itulah beberapa penjelasan mengenai tahapan website development. Memang secara sekilas tidaklah mudah, tetapi proses ini bisa berjalan dengan baik jika Anda memiliki tim pengembang yang solid.
Jika Anda belum memiliki tim yang mumpuni, tidak ada salahnya untuk mengandalkan website development agency untuk mewujudkan situs bisnis impian Anda.