Panduan Lengkap Tahapan Pembuatan Software & Sistem

Dibalik sebuah aplikasi canggih, ternyata terdapat rangkaian proses pembuatan software & sistem yang kompleks. Apakah Anda sudah cukup familiar dan paham tentang proses tersebut?

Jika belum, mari menelusuri tahapan pembuatan perangkat lunak dengan seksama berikut. Rangkaian tahapan ini penting untuk memastikan software Anda telah memenuhi kebutuhan dan standar dari end user. Dengan memahami proses ini, Anda juga bisa segera mempersiapkan diri untuk merancangkan software canggih untuk kepentingan bisnis.

8 Tahapan Proses Pembuatan Software & Sistem

8 Tahapan Proses Pembuatan Software & Sistem

Terdapat 8 langkah atau tahap yang perlu Anda lakukan untuk membuat sebuah sistem perangkat lunak. 

Tahap 1: Riset & Brainstorming

Tahapan pertama adalah melakukan riset dan brainstormingBrainstorming pada hakikatnya adalah metode untuk mendapatkan ide kreatif dalam pembuatan software. Di tahap ini, Anda dan tim diharapkan berdiskusi dan mendefinisikan kira-kira permasalahan apa saja yang muncul. 

Permasalahan ini bisa dicari dengan melakukan penelitian atau riset mendalam terkait kebutuhan, keinginan, ataupun preferensi dari pengguna nantinya. Tujuannya adalah software yang dibangun memiliki fungsi tepat sasaran. Dengan analisis data pengguna, Anda bisa mendapatkan ide program software yang relevan. 

Proses riset umumnya dilakukan dengan beberapa metode seperti melakukan wawancara mendalam, survey, dan observasi. 

Tahap 2: Strategic Planning

Tahapan pembuatan software & sistem yang kedua adalah perencanaan. Perencanaan ini tentu harus disusun secara strategis. Artinya, semua rencana harus dirancang secara spesifik dari segi waktu, sumber daya, capaian, dan lain sebagainya. 

Perencanaan yang strategis tentu akan membuat pengerjaan perangkat lunak lebih efisien. Lantas, apa saja yang harus dipersiapkan untuk membuat software yang mumpuni? Anda bisa mempersiapkan beberapa hal penting berikut:

  • Rancangan jadwal dan alur kerja tim pengembang;
  • Menetapkan pembagian tugas;
  • Pembuatan algoritma software;
  • Biaya atau sumber daya yang dibutuhkan;
  • Target capaian setiap tim. 

Jika proses pembuatan sistem sesuai dengan rancangan, bisa dipastikan pekerjaan Anda menjadi jauh lebih mudah dan terstruktur. 

Tahapan pembuatan software dan sistem

Tahap 3: Designing & Implementation

Tahapan selanjutnya adalah proses desain dan implementasi. Di tahap desain, keseluruhan gambaran fitur dan tampilan antarmuka dibuat. Umumnya, proses ini dilakukan oleh UI/UX designer

Pembuatan desain software juga harus mengacu pada data kebutuhan pengguna yang didapatkan di tahap sebelumnya. UI/UX designer akan membuat sebuah prototipe atau flowchart sebagai hasil desain. Setelah itu, hasil desain tersebut akan dieksekusi programmer untuk diterjemahkan dalam bentuk deretan kode. Biasanya, tahapan implementasi desain ini membutuhkan waktu yang panjang. 

Tahap 4: Dokumentasi

Setelah melewati proses coding yang panjang, maka tiba saatnya Anda menuju tahap 4 yaitu dokumentasi. Dokumentasi pada dasarnya menjadi salah satu proses pembuatan software & sistem yang cukup krusial. Mengapa demikian?

Dokumentasi berfungsi sebagai sebuah pedoman penting dalam mengembangkan software. Setidaknya terdapat 2 macam dokumentasi dalam pembuatan software, diantaranya yaitu:

  • Dokumentasi produk: dokumentasi untuk memaparkan kelengkapan software yang dirancang;
  • Dokumentasi proses: dokumentasi yang memotret keseluruhan proses pengembangan software dengan tujuan transparansi. 

Dengan kedua dokumentasi tersebut, Anda menjadi lebih mudah untuk melakukan presentasi dihadapan tim maupun klien. 

Tahap 5: Testing Software

Tahapan krusial selanjutnya adalah melakukan testing atau pengujian. Perangkat lunak yang sudah dikembangkan oleh tim developer perlu diuji keandalannya baik dari segi fitur, fungsionalitasnya, hingga kinerjanya. 

Hal ini dilakukan guna mengevaluasi apakah software yang dibangun sudah memenuhi tujuan dan kebutuhan pengguna atau belum. Tidak jarang proses ini memakan waktu yang begitu panjang karena terdapat banyak hal yang perlu diukur. Hal-hal tersebut diantaranya seperti mengukur ketepatan, kelengkapan, kegunaan, dan lain sebagainya. 

Ada 4 tahap sebenarnya dari proses pengujian ini, berikut penjelasannya:

  • Unit testing: pengujian setiap unit dalam software;
  • Integration testing: pengujian antar unit apakah sudah terintegrasi dan berjalan dengan baik atau belum;
  • Validation testing: pengujian untuk memastikan software dapat melakukan input dengan baik;
  • System testing: pengujian pada keseluruhan sistem apakah sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. 

Semua tahapan pengujian ini tentu akan bermanfaat untuk menilai sejauh mana software Anda mampu berfungsi secara optimal. 

Tahap 6: Deployment

Tahapan pembuatan software & sistem selanjutnya adalah deployment. Jika selama proses pengujian masih terdapat hal yang tidak sesuai dengan rencana, Anda bisa melakukan proses pengembangan. 

Tahap 7: Pemeliharaan

Setelah software berhasil diluncurkan, pekerjaan Anda tentu tidak berhenti begitu saja. Untuk memastikan software bekerja secara mumpuni setiap saat, Anda perlu melakukan maintenance dan update berkala. Hal ini juga dilakukan agar fungsi software Anda tetap relevan dengan kebutuhan pengguna. 

Tahap 8: Evaluasi

Tibalah Anda di tahap terakhir yaitu evaluasi. Dari rangkaian di atas, Anda perlu melihat apakah tujuan pembuatan software yang sudah ditetapkan di awal sudah tercapai atau belum. Proses evaluasi ini kadang kala tidak hanya berkaitan tentang kebutuhan pengguna saja, tetapi juga kontribusinya untuk kepentingan bisnis.

Jadi, sudahkan Anda paham tentang tahapan pembuatan software & sistem dari penjelasan di atas? Dengan memahami tahapan di atas, Anda bisa merancangkan software secara lebih efisien, tidak sembarangan, dan tentunya tepat sasaran. Selamat mencoba!

Explide
Drag