Saat ini, konten social media dari warganet yang hadir tanpa paksaan dan natural bisa menjadi strategi marketing yang powerful. Mengapa demikian? Review jujur yang diunggah oleh pengguna media sosial dinilai lebih terpercaya daripada promosi pihak brand terkait.
Hal ini sering terjadi pada industri film. Penonton bisa menjadi promotor gratis tanpa dibayar. Itulah power dari strategi user generated content atau UGC. Hadirnya marketing UGC bukan hanya mengikuti tren semata, tetapi juga strategi ciamik untuk mendongkrak popularitas brand. Hal itu tampaknya juga dialami oleh Jumbo yang mampu meraih jutaan penonton.
Lantas, apa rahasia keberhasilan strategi UGC dari film Jumbo? Apa yang bisa dipelajari oleh para brand owner dan marketer?
Jumbo Berhasil Menjadi Film Terlaris Genre Animasi di Asia Tenggara

Film karya Indonesia, Jumbo, telah mendapatkan banyak sorotan publik di media sosial. Bukan hanya karena jalan ceritanya yang menarik, tetapi kehadirannya mampu menjadi angin segar untuk dunia perfilman Indonesia.
Karya dari Ryan Adriandhy bahkan dinobatkan sebagai film animasi yang paling laris di Asia Tenggara. Tentu sangat membanggakan, bukan?
Salah satu kunci dari kesuksesan film Jumbo adalah kerja keras dari tim marketing. Sebagus apapun jalan cerita dan desain visual sebuah film, tanpa ada strategi marketing yang cerdas, semua itu hanya akan sia-sia.
Menariknya, film animasi ini terlihat piawai memanfaatkan konten-konten social media warganet sebagai strategi UGC.
Ini menjadi salah satu strategi mereka untuk meningkatkan pejualan tiket. Lalu, apa yang bisa dipelajari dari strategi UGC film Jumbo?
Rahasia UGC Marketing Film Jumbo

Saat penonton hadir bukan hanya menonton saja, tetapi ikut merekomendasikan bahkan membantu film menjadi bahan diskusi online, disitulah kekuatan ajaib dari UGC datang. Jumbo menjadi contoh konkret menarik bagaimana strategi UGC mampu meledakkan popularitas sebuah film. Apa rahasianya? Mari bongkar elemen-elemen kunci di balik strategi UGC Jumbo yang sukses besar:
a. Perjalanan Produksi 5 Tahun yang Jadi Konten Emosional
Rahasia pertama kesuksesan film Jumbo adalah ada cerita penuh perjuangan dari proses perjalanan pembuatan karya. Konten social media dari Ryan Adriandhy selaku sutradara mengungkapkan bahwa film animasi ini telah dibuat selama 5 tahun.
Ini tentu bukan perjalanan yang mudah. Film Jumbo merupakan cerminan karya kreatif dari ratusan orang dengan penuh kerja keras dan perjuangan. Cerita emosional di balik layar Jumbo ini tentu bukan hanya sekadar informasi biasa, tetapi menjadi pembangkit empati publik.
Masyarakat akhirnya dibuat penasaran bagaimana hasil dari karya perjuangan itu. Inilah yang memantik publik untuk terus membicarakan film Jumbo di media sosial bukan dari ceritanya saja, tetapi juga berkat kerja kerasnya.
b. Posting Ulang Content Reaction
Kedua, begitu film dirilis, tim marketing Jumbo dengan rajin mengunggah ulang reaksi penonton di media sosial. Reaksi ini mulai dari video tangis haru di bioskop hingga anak-anak yang menirukan karakter favorit mereka.
Inilah yang menciptakan efek bola salju, dimana saat banyak orang melihat, semakin banyak orang yang ingin terlibat dan merasakannya langsung. Belum lagi, karya Jumbo ini menyuguhkan kisah emosional yang relevan dengan banyak orang, tidak hanya anak-anak, bahkan juga orang dewasa.
Unggahan ulang dari live reaction penonton ini bukan hanya menjadi promosi konten social media satu arah, tetapi seakan menjadi diskusi dua arah yang lebih hidup.
c. Potongan Film Jumbo Jadi Meme
Cuplikan lucu atau ekspresi karakter dari Jumbo kemudian dijadikan bahan lelucon konten social media. Jenis konten ini sering dikenal dengan istilah meme.
Saat potongan film tersebut berubah menjadi konten meme, maka tanpa sadar warganet akan menyebarkannya ke teman atau follower mereka. Ini secara tidak langsung menjadi kegiatan promosi dan menciptakan efek viral organik bahkan lebih powerful dari iklan konvensional.
d. Review Penonton Jadi Buzzer Gratis
Film Jumbo membuka panggung bagi semua penonton untuk bersuara. Ulasan jujur yang menyentuh hati dan unggahan penuh antusiasme justru menjadi konten promosi paling kuat.
Ketika ulasan penonton merasa didengar dan di-highlight, mereka akan semakin senang hati untuk menyebarkannya lebih luas.
Bahkan, setelah hari pertama rilis, sudah ada banyak konten review berseliweran di media sosial seperti TikTok dan X. Dengan kata lain, saat ini review dari penonton bisa bertransformasi bagaikan buzzer gratis di media sosial.
Itulah rahasia dari strategi user generated content (UGC) marketing film Jumbo yang mampu membawa kesuksesan nyata. Para brand owner ataupun marketer bisa mengambil leasson learning praktik UGC seperti fokus pada pengalaman pelanggan, memanfaatkan cerita emosional, dan membuat konten social media sebagai ruang interaksi terbuka.
Jadi, apakah Anda ingin menerapkan strategi UGC ciamik untuk kampanye brand? Anda bisa mengandalkan bantuan dari EON Creative Digital. Kami siap mendampingi Anda meramu strategi konten social media lebih engaging, strategis, hingga memantik UGC audiens terkini.