Pernahkah Anda susah-susah mengumpulkan potential leads, tetapi mereka justru tiba-tiba menghilang dan tidak kunjung menjadi konsumen Anda? Percayalah, persoalan ini juga telah dialami oleh banyak pebisnis maupun marketer. Jangan khawatir, Whatsapp blast bisa jadi solusi follow up customer secara efektif.
Tetapi perlu Anda ingat bahwa pesan-pesan pemasaran tidak bisa dikirimkan asal begitu saja secara massal. Anda memerlukan strategi khusus agar pesan tidak hanya dibaca, tetapi juga dapat menghasilkan closing. Penasaran, bagaimana caranya? Ikuti penjelasan mengenai cara cerdas follow up leads melalui pemaparan berikut ini!
Mengapa Anda Perlu Memakai Whatsapp Blast untuk Follow Up Customer?
Sebelum itu, pernahkah Anda mempertanyakan mengapa perlu Whatsapp blast sebagai strategi marketing khususnya untuk follow up customer?
Begini, seperti yang diketahui bahwa Whatsapp merupakan platform komunikasi populer yang telah digunakan oleh lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia. Itu artinya, Whatsapp menjadi bagian dari proses komunikasi masyarakat sehari-hari.
Berbeda dari email yang sering kali dibuka saat jam kerja saja, Whatsapp bisa dibilang hampir digunakan di setiap waktu. Tidak heran jika menurut beberapa data potensi keterbukaan pesan dari Whatsapp marketing bisa mencapai 98%.
Lalu, apa untungnya untuk agenda pemasaran Anda?
Tentu saja dengan tingkat open rate yang tinggi, Anda bisa mendapatkan feedback calon pelanggan lebih cepat sehingga potensi closing semakin terbuka lebar. Saat mulai berinteraksi dengan calon pelanggan, follow up sering kali jadi langkah penting agar mereka benar-benar mengambil keputusan untuk membeli atau bertransaksi.
5 Cara Cerdas Follow Up Leads Melalui Whatsapp Blast

Berikut adalah 5 cara yang bisa Anda lakukan untuk follow up calon pelanggan agar pesan pemasaran bisa menghasilkan closing lebih cepat melalui Whatsapp:
1. Buat Urgensi Pengingat Waktu
Cara pertama, Anda perlu mencoba untuk menciptakan urgensi batas waktu. Misalnya, penawaran spesial produk atau layanan Anda hanya tersedia dalam kurun waktu atau kuota tertentu. Cara ini bisa memantik rasa takut ketinggalan calon pelanggan yang semula tertarik dengan bisnis Anda agar cepat melakukan pembelian.
Anda bisa mengirimkan pesan pengingat atau reminder terhadap produk atau layanan yang mungkin saja sebelumnya pernah mereka tanyakan kepada Anda.
2. Memandu Calon Pelanggan untuk Melanjutkan Proses Pembelian Mereka
Salah satu kesalahan yang paling umum dilakukan oleh pebisnis atau marketer adalah mengira bahwa semua leads sudah mengetahui proses pembelian selanjutnya. Saat calon pelanggan merasa bingung, ada kalanya mereka enggan akan bertanya lebih lanjut tentang brand Anda.
Alhasil, potential leads yang muncul tidak kunjung berubah menjadi converted leads. Oleh sebab itu, Anda perlu memandu mereka dengan jelas seperti menjelaskan apakah calon pelanggan harus mengisi formulir pesanan, klik tautan keranjang kuning, dan lain sebagainya.
Jika terdapat serangkaian proses pembelian, gunakan call-to-action secara spesifik dan tentu saja harus mudah dipahami oleh calon pelanggan Anda.
3. Retargeting ke Pelanggan Sebelumnya
Setelah proses transaksi pertama pelanggan telah selesai, strategi Anda tidak boleh ikut usai begitu saja. Anda perlu menjalin dan menjaga komunikasi dengan pelanggan agar tetap positif.
Ketika pelanggan merasa senang menggunakan produk atau layanan Anda, peluang untuk melakukan pembelian ulang akan terbuka lebar. Sesekali tanyakan kabar mereka dan bagaimana pengalaman selama menggunakan produk bisnis Anda.
Selain itu, Anda juga bisa menawarkan kembali produk atau layanan serupa dengan penawaran spesial sebab pelanggan Anda sudah pernah melakukan pembelian sebelumnya. Perlakuan istimewa seperti ini dapat meninggalkan kesan positif dan mendorong mereka untuk bertransaksi kembali.
4. Kirim Testimoni atau Bukti yang Relevan
Potential leads Anda tidak kunjung checkout? Tenang, Anda bisa mengirimkan testimoni atau ulasan relevan melalui Whatsapp blast. Ketika pelanggan tidak kunjung melakukan pembelian, terdapat beberapa asumsi yang bisa jadi penyebabnya, salah satunya adalah faktor keraguan.
Calon pelanggan kadang kala merasa ragu apakah produk atau layanan Anda memiliki kualitas unggul atau tidak. Calon pelanggan umumnya akan lebih percaya saat melihat orang lain sudah membuktikannya.
Oleh sebab itu, Anda bisa mengirimkan testimoni singkat dari pelanggan-pelanggan Anda sebelumnya untuk menyakinkan potential leads. Ingat, pastikan testimoni yang Anda kirimkan sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan Anda.
5. Personalisasi Pesan adalah Kunci
Terakhir, jangan kirimkan pesan yang sama untuk semua calon pelanggan. Setiap pelanggan bisa saja memiliki preferensi dan sudut pandang yang berbeda meski sama-sama sedang membidik produk yang serupa.
Dengan demikian, personalisasi pesan menjadi strategi kunci untuk follow up leads dengan tepat. Sebutkan nama calon pelanggan Anda, sesuaikan pesan Anda dengan riwayat percakapan, serta gunakan gaya bahasa yang terkesan dekat namun tetap profesional.
Personalisasi pesan bisa mendorong calon pelanggan memberi respons lebih cepat kepada Anda.
Itulah 5 cara yang bisa Anda lakukan untuk follow up leads melalui Whatsapp blast agar penjualan bisnis meningkat. Intinya, kenali dan pahami calon target pasar Anda dengan baik, lalu temukan cara komunikasi dengan tepat. Anda bisa memanfaatkan gimmick waktu untuk menciptakan urgensi atau testimoni singkat agar calon pelanggan semakin yakin.
Apakah Anda merasa lelah saat follow up leads tidak kunjung ada hasil? Saatnya maksimalkan WhatsApp blast bersama EON Creative Digital. Kami bantu dari konten hingga eksekusi otomatisasinya.