Satu-satunya kepastian di dunia marketing adalah perubahan. Salah satunya adalah munculnya generasi baru dengan segala perubahan dinamika pola kehidupannya. Apakah Anda pernah mendengar tentang Generasi Beta atau Gen Beta?

Generasi yang muncul di 2025 hingga 2039 ini akan diprediksikan membentuk hampir seperlima dari penduduk dunia. Sejak dini hidup berdampingan dengan AI dan otomatisasi, generasi ini akan mendefinisikan ulang tentang gaya hidup, perilaku belanja, loyalitas konsumen, dan tentu saja membuka wawasan baru terhadap dunia marketing. 

Berikut adalah insight dari marketing agency terhadap keberadaan Gen Beta dan pengaruh eksistensinya terhadap masa depan tren pemasaran. 

Siapa itu Gen Beta?

Secara demografis, Gen Beta adalah generasi lanjutan dari Gen Z dan Gen Alpha. Gen Beta sendiri dibentuk dari orang tua Generasi Milenial dan Gen Z. Gen Beta bisa dibilang menjadi generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh di lingkungan serba digital, terhubung, dan terotomatisasi. 

Berbeda dari Gen Z yang sering dijuluki digital native dan Gen Alpha sebagai generasi pertama munculnya kecerdasan buatan, Gen Beta benar-benar akan menjadi penduduk asli yang hidup bersama AI. Lantas, apa artinya?

Interaksi Gen Beta dengan teknologi AI bukan lagi sekadar sebagai pengguna saja, tetapi menjadi bagian dari struktur kehidupan mereka baik sosial maupun emosional. 

Karakteristik Gen Beta

Terlahir dari lingkungan yang serba praktis, Gen Beta akan mewarisi lanskap kehidupan yang bisa jadi akan sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. 

a. Teknologi Digital Tanpa Batas Sejak Muda

Bagi Gen Beta, teknologi menjadi sebuah realitas kehidupan, bukan lagi sesuatu yang baru. Sejak usia dini, mereka akan tumbuh di lingkungan yang sangat terpapar teknologi. 

Menurut Ofcom, terdapat 25% lebih anak berusia 3-4 tahun telah mempunyai ponsel pintarnya sendiri. Itu artinya, Gen Beta akan menjadi generasi yang hidup dalam dunia digital tanpa batas. 

Mereka akan terbiasa hidup berdampingan dengan AI, augmented reality, atau perangkat pintar lainnya. Teknologi akan mempengaruhi bagaimana mereka menjalani hari demi hari mulai dari hanya sekadar hiburan, mencari solusi masalah kehidupan, hingga membangun relasi. 

b. Generasi Paling Urban Sepanjang Masa

Prediksi di tahun 20240, Gen Beta akan mendominasi kehidupan di wilayah perkotaan daripada generasi sebelumnya. Dengan kata lain, mereka menjadi generasi paling urban sepanjang masa. 

Tinggal di lingkungan urban tentu saja akan membentuk pola kehidupan mereka yang berorientasi pada efisiensi dan kemudahan. Mereka akan sangat mengharapkan akses instan terhadap berbagai layanan untuk semua aspek kehidupan mulai dari mobilitas, gaya hidup, hingga kesehatan. 

c. Potensi Keterlibatan Instan dan Perhatian Pendek

Gen Beta dinilai juga akan memiliki tingkat perhatian lebih pendek dari para pendahulunya. Data menarik dari Microsoft menjelaskan bahwa rata-rata fokus manusia kini hanya 8 detik saja yang tidak lebih panjang dari seekor ikan mas. 

Kehadiran platform konten instan seperti TikTok, Youtube Shorts, dan lain sebagainya bukan hanya akan menjadi tren, tetapi bisa jadi sumber konsumsi informasi utama yang notabene cukup dangkal. 

Prediksi Masa Depan Pemasaran untuk Brand dari Perspektif Marketing Agency

Lantas, apa itu artinya untuk marketer atau brand owner? Kehadiran Gen Beta tentu saja akan memberi dampak pada dunia pemasaran. Berikut adalah beberapa insight penting dari marketing agency terkait masa depan tren pemasaran:

a. Investasi AI dan Otomasi Sebuah Keharusan

Untuk membaca pola perilaku Gen Beta sebagai AI native, penggunaan teknologi marketing berbasis kecerdasan buatan tentu saja menjadi sebuah keharusan. 

Alat seperti chatbot interaktif, analisis prediktif, dan sistem rekomendasi cerdas lainnya akan semakin dibutuhkan untuk menyajikan pengalam user yang lebih advance dan personal. 

Investasi terhadap AI dan otomatisasi tidak hanya akan membuat pekerjaan pemasaran menjadi lebih mudah, tetapi juga sebagai sebuah cara untuk semakin dekat dengan target pasar Anda. 

b. Mengangkat Isu Keberagaman Global dan Lokal dalam Marketing

Sebagai generasi yang tumbuh di wilayah perkotaan dan budaya global, Gen Beta akan membawa perspektif terbuka terhadap eksistensi perbedaan. Mereka juga akan menaruh perhatian besar pada konteks identitas lokal. 

Maka dari itu, brand dituntut lebih cermat dan autentik mengangkat isu-isu keberagaman sebagai inti bisnis mereka untuk mendapatkan simpati sekaligus atensi Gen Beta. 

c. Narasi Keberlanjutan untuk Membangun Brand Trust

Mengapa isu keberlanjutan semakin menarik di mata Gen Beta? Mereka tumbuh dengan realitas krisis iklim dan ekosistem yang semakin meresahkan. 

Artinya, Gen Beta akan semakin kritis terhadap brand yang tidak memperlihatkan komitmen konkret terhadap keberlanjutan. Membangun brand trust di mata Gen Beta bulan lagi hanya sekedar menggunakan label ‘sustainability’, tetapi dibutuhkan bukti transparansi seperti penggunaan energi hingga rantai pasok.

d. Omnichannel Experience yang Kohesif

Di dunia yang apapun bisa terhubung dengan mudah, Gen Beta akan bergerak dinamis secara fisik maupun digital. Oleh sebab itu, pastikan brand Anda bisa memberikan pengalaman menarik di berbagai touch point yang tentu saja harus konsisten, saling terhubung, dan imersif. 

Demikian beberapa insight dari marketing agency terkait Gen Beta dan prediksinya terhadap masa depan pemasaran. Kehadiran Gen Beta tentu saja menjadi tantangan sekaligus peluang bagi marketer. Satu-satunya jalan yang bisa Anda ambil adalah dengan beradaptasi secepat mungkin. 

Di EON Creative Digital, kami tidak hanya mendorong brand untuk berhasil membidik target pasar, tetapi juga selalu bergerak dinamis dan adaptif terhadap segala perubahan. Sebagai marketing agency terdepan, kami siap menghadapi perkembangan digital yang bergerak cepat di masa depan mulai dari personalisasi berbasis AI hingga strategi pemasaran berkelanjutan. 

Kami percaya bahwa masa depan tidak bisa ditunggu begitu saja, melainkan harus dipersiapkan dengan visi yang terarah.