Beberapa waktu lalu, peluncuran smartphone terbaru dari Samsung yakni Galaxy S25 edge cukup menggemparkan diskusi media sosial lantaran menggaet idol Kpop terkenal Felix Lee sebagai brand ambassador. Upaya kolaborasi ini bahkan mendapatkan sorotan luar biasa dari penggemar smartphone Samsung sekaligus fans Felix.
Hanya dalam hitungan jam saja, kampanye peluncuran gadget baru Samsung ini telah menempati trending topic teratas di platform X. Ini tentu bukan hanya sekadar mengandeng bintang fenomenal. Langkah Samsung kali ini bagian dari strategi branding yang direpresentasikan melalui wajah baru sang bintang.
Lantas, apa yang membuat peluncuran Galaxy S25 edge begitu memikat dan viral? Mari ikuti pembahasan tuntas di bawah ini tentang strategi penjenamaan dari brand smartphone terkenal berikut.
Strategi Branding Samsung Melalui Brand Ambassador

Sebagai salah satu top of mind brand smartphone , Samsung membuat gebrakan baru dengan peluncuran gadget Galaxy S25 edge yang begitu memukau. Brand satu ini bekerja sama dengan sosok selebriti fenomenal sebagai brand ambassador.
Menggandeng Kpop Star Felix Lee sebagai Wajah Baru Samsung Galaxy S25 Edge
Felix Lee bisa dibilang memiliki daya tarik luar biasa di kalangan Gen Z dan milenial. Personal branding Felix yang stylish, elegant, dan berani seakan menjadi wajah sempurna untuk mewakili Galaxy S25 edge. Dengan desain yang super slim, kesan smartphone ini terlihat cocok dengan look Felix Lee
Narasi branding Galaxy S25 edge terkesan kuat dengan elemen inovasi dan kreativitas dalam sebuah mahakarya teknologi terbaru. Felix Lee adalah perwujudan nyata dari inisiasi tersebut.
Samsung menegaskan bahwa dirinya bukan hanya sekedar brand smartphone, tetapi ikon budaya dan gaya hidup modern.
Memanfaatkan Fandom untuk Membangun Koneksi Emosional
Salah satu kekuatan dari memilih bintang Kpop sebagai representasi brand adalah keberadaan fandom yang loyal.
Dalam perspektif modern marketing, fandom bukan hanya audiens biasanya. Mereka adalah komunitas aktif, vokal, dan penuh semangat. Ketika Samsung memutuskan untuk mengaet Felix Lee, maka keuntungan yang didapat adalah dukung dari penggemarnya. Ini bisa dimanfaatkan untuk menyebarkan buzz produk barunya.
Di sisi lain, loyalitas fandom juga bisa dieksplorasi oleh Samsung untuk membangun sebuah koneksi emosional antara brand dengan audiens.
Efek Domino di Media Sosial dan Eksposur Global
Saat komunitas pendukung sang bintang terus memperbincangkan kolaborasi idolanya di media sosial, maka efeknya menjadi luar biasa. Antusiasme yang awalnya berasal dari fandom kecil, menyebar cepat ke berbagai lini, menjangkau audiens yang jauh lebih luas.
Brand mention Samsung semakin meningkat bahkan beberapa tagar seperti ##GalaxyS25EdgeXFelix dan #SamsungxFelix dengan cepat menjadi trending. Efek domino di media sosial inilah yang mampu meningkatkan brand awareness untuk gadget baru ini.
Apa yang Bisa Dipetik dari Strategi Branding Samsung?

Branding campaign Galaxy S25 edge yang menarik perhatian audiens tentu memberikan pembelajaran atau insight yang berharga bagi para marketer. Berikut adalah poin penting yang bisa Anda petik:
a. Memahami Tren dan Target Audiens
Sebelum memperkenalkan produk barunya, Samsung benar-benar mempelajari dengan baik siapa target audiens mereka dan tren apa yang sedang menjadi perhatian.
Dalam hal ini, tren global K-pop serta popularitas Felix Lee di kalangan Gen Z dan milenial dimanfaatkan dengan sangat tepat. Ini bukan hanya soal mengikuti tren, tetapi soal membaca momentum dan tahu kapan serta dengan siapa harus berkolaborasi.
b. Membangun Storytelling Autentik, Bukan Hanya Jual Fitur
Kedua, alih-alih hanya sekadar menjual fitur Galaxy S25 edge, Samsung membangun cerita dari produk tersebut. Samsung menyisipkan makna, karakter, dan emosi yang termanifestasi dari sosok Felix Lee.
Melalui narasi kampanye yang kuat, Galaxy S25 edge menjadi lebih mudah dikenal dan diingat.
Untuk marketer, ini bisa menjadi reminder bahwa branding bukan hanya tentang keunggulan saja, tetapi juga bagaimana produk tersebut bisa menyatu dengan aspirasi dan gaya hidup target audiens.
c. Kesesuaian Persona Produk dengan Brand Ambassador
Brand ambassador memang menjadi salah satu tren strategi branding dengan memanfaatkan eksistensi individu untuk mewakili persepsi yang diinginkan oleh brand.
Memilih brand ambassador tentu bukan hanya dari segi popularitasnya saja, tetapi juga kecocokan dengan persona brand Anda. Felix Lee tidak hanya selebriti populer, tetapi sosok yang memiliki karisma elegant dan stylish.
Kesan ini seakan senada dengan keinginan Samsung terhadap smartphone terbarunya. Kesesuaian inilah yang membuat kolaborasi terasa natural, bukan dipaksakan atau gimmick semata.
Branding melalui brand ambassador tidak hanya mampu mendongkrak popularitas brand saja, tetapi juga mampu memperkuat nilai brand dan kredibilitasnya di mata audiens. Dari kampanye peluncuran Samsung Galaxy S25 edge, Anda bisa mempelajari bagaimana strategi memilih karakter ambassador yang tepat sekaligus cerdas dalam membaca peluang tren dari target audiens.
Membangun branding yang kuat tentu bukanlah pekerjaan mudah. Ada serangkaian taktik yang perlu diterapkan secara konsisten untuk memenangkan persepsi dan hati audiens. Meski demikian, Anda tidak perlu merasa risau. Anda bisa mengandalkan bantuan dari EON Creative Digital untuk membuat citra brand Anda autentik.